Oleh: Meilda Maharani P., M.Pd.
Pembelajaran Bahasa Indonesia diajarkan berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa terhadap bahasa dan kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. Keterampilan bahasa yang paling mendasar untuk siswa yaitu keterampilan menyimak, sebab keterampilan menyimak pemerolehan pertama yang natural sebelum menguasai berbicara dan keterampilan berbahasa lainya. Kegiatan menyimak tidak hanya melibatkan suatu proses mendengar tapi kegiatan menyimak juga dapat melatih siswa memahami suatu fenomena, menanggapi sesuatu dengan kritis dan dapat menjalin komunikasi yang baik di lingkungan masyarakat maupun sekolah. Selain itu bahasa Indonesia erat dikaitan dengan karya sastra.
Salah satu diantara sekian banyak karya sastra saat ini adalah cerpen Menurut Jassin (Purba, 2010:49), cerpen ialah cerita yang pendek. Jassin lebih jauh mengungkapkan bahwa tentang cerita pendek ini orang lebih bertengkar, tetapi cerita yang seratus halaman panjangnya sudah tentu tidak bisa disebut cerpen dan memang tidak ada cerpen yang demikian panjangnya. Sementara itu, Sumardjo (Purba, 2010:50) mengemukakan bahwa cerpen adalah fiksi pendek yang selesai dibaca dalam “sekali duduk”. Cerpen hanya memiliki satu arti satu krisis dan satu efek untuk pembacanya. Menulis cerpen merupakan seni. Cerpen membutuhkan kepekaan penulisnya untuk bersifat ekonomi dan pemilih dalam segala hal. Oleh karena itu, tidak boleh ada unsur yang terbuang percuma dalam cerpen.
Cerpen merupakan pengungkapan suatu kesan yang hidup dari fragmen kehidupan manusia. Cerpen adalah karya fiksi yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan dunia yang nyata lengkap dengan peristiwa-peristiwa di dalamnya, sehingga nampak seperti sungguh ada dan terjadi. Unsur inilah yang akan menyebabkan karya sastra (cerpen) hadir. Unsur intrinsik sebuah cerpen adalah unsur yang secara langsung membangun sebuah cerita. Seringkali siswa kesulitan dalam menentukan unsur intrinsik cerpen. Maka dari itu diperlukan media interaktif untuk mempermudah siswa memahami suatu materi.
Penggunaan medianya secara efektif dan dapat meningkatkan kualitas hasil belajar yang baik.(Sanaky, 1-2: 2009). Berbicara tentang media pembelajaran sangat banyak jenisnya, mulai dari media gambar, media video, serta power point. Media pembelajaran adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya (Bysrudin, 2-3:2012)
Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan beberapa fungsi media dalam proses belajar siswa, yaitu: (a) dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka; (b) makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran; (c) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata; dan (d) siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan. (Azhar,2011:24). Media sangat diperlukan untuk mempermudah siswa mencapai tujuan pembelajaran memahami suatu materi. Salah satu aplikasi yang membuat siswa lebih mudah untuk memahami pembelajaran adalah aplikasi wordwall.
Aplikasi wordwall merupakan alat atau media interaktif evaluasi pembelajaran berbentuk games yang digunakan untuk memotivasi peserta didik terhadap materi yang diberikan, dan dapat mengembangkan daya berpikir serta daya saing siswa dalam memahami materi. Aplikasi wordwall dikembangkan oleh Visual Education Ltd, sebuah perusahan inggris. Aplikasi ini tidak berbayar untuk lima pilihan template. Hal yang paling menarik dari aplikasi wordwall ini banyak fitur-fitur game dan dapat dimainkan secara Offline melalui alat cetak yang disediakan.(Syahrizal, 84: 2022) Pemanfaatan media pembelajaran ini dapat menciptakan hal baru, sehingga pembelajaran di kelas tidak membosankan dan tidak monoton atau statis. Menurut Tsarrotin Nafiah bahwa wordwall merupakan website yang cocok digunakan untuk merancang dan mereview sebuah penilaian pembelajaran (Tsarrotin Nafiah, 34:2022). Adanya ketertarikan peserta didik dalam media pembelajaran yang digunakan sehingga memotivasi peserta didik dalam membaca dan menyimak semakin fokus.
Tinggalkan Balasan