
Daya tarik sebuah sekolah bukan hanya terletak pada prestasinya saja. Kenapa, karena belakangan ini saya perhatikan sedang ada trend di sekitar tempat saya tinggal bahwa ada beberapa sekolah, umumnya sekolah menengah atas yang mulai ditinggalkan oleh para pendaftar dari SMP ketika musim tahun ajaran baru tiba. Atau disebut juga ketika saat-saat PPDB/PSB (Penerimaan Peserta Didik Baru).
Temuan yang saya dapat (walau tidak banyak) ialah mereka calon peserta didik baru melihat sebuah sekolah yang mereka minati ada beberapa pertimbangan, yaitu :
1. Kualitas Pendidikan pada sekolah tersebut (misal, mutu guru yang mengajar juga output lulusannya)
2. Sarana prasarana di sekolah yang dituju
3. Kemudahan transportasi
4. Biaya
5. Prospek lulusan (biasanya SMK)
6. Ekskul atau ekstra kurikuler
Khusus yang terakhir memang saya amati dari mereka yang mendaftar biasanya hal ini ditanyakan. Bisa jadi memang siswa yang bersangkutan termasuk siswa yang aktif di setiap kegiatan. Oleh karena itu, sebagai salah satu trik yang pernah saya gunakan adalah mengusulkan adanya ekskul-ekskul unik yang bisa menjadi daya tarik para pendaftar.
Pada artikel sebelumnya saya pernah menulis tentang kegiatan ekstra kurikuler Sinematografi di sekolah tempat saya mengajar. Alhamdulillah bisa terealisasi walau saya tidak ditunjuk sebagai pembina ekskul ini tapi saya puas. Karena sebuah ekskul yang saya inginkan ada akhirnya bisa eksis. Peminatnya lumayan banyak, ada sekitar 40 orang lebih. Walau saya tidak membina secara langsung tapi saya masih bisa memonitor kegiatannya.
Nah, ternyata masih ada siswa lain yang tertarik dengan kegiatan serupa tapi tidak sama. Namanya Fotografi. Dengan jumlah peminat yang sangat banyak, ada sekitar 30 orang (peserta awal hanya 16 orang) maka kegiatan Fotografi ini bisa berjalan.
Mengandalkan alat-alat yang ada di kompetensi keahlian Multimedia seperti kamera DSLR dan pocket Alhamdulillah kegiatan ini bisa berlangsung. Terlihat dari antusias para calon peserta yang ingin sekali ikut dan diadakannya kegiatan belajar Fotografi ini di luar jam KBM Multimedia reguler.
Sekarang, walau terlihat aneh.. Fotografi koq cuma pakai kamera pocket dan kamera hp. Saya sih masa bodoh. Yang penting siswa ada kegiatan di luar jam KBM dan bisa belajar walau dengan alat yang terbatas. Pemakaian kamera DSLR yang hanya beberapa unit bisa bergantian.
Prinsip saya, Lebih baik memulai dengan yang sudah ada karena kalau menunggu yang seharusnya ada kapan mau majunya. Saya mengharapkan nanti siswa-siswi saya bisa menerapkan ilmu di luar kelas ini untuk bekal survive di dunia masyarakat.