Pembelajaran Berbasis Teknologi 4.0 di Masa Pandemi
- Published in PENDIDIKAN
- Be the first to comment!
Kebijakan pemerintah Indonesia mengenai pembatasan interaksi sosial atau yang disebut sebagai social distancing telah diberlakukan sejak bulan maret 2020 yang lalu. Hal tersebut tentunya memiliki dampak yang cukup besar dalam kehidupan warga negara Indonesia salah satunya dalam aspek pendidikan.
Terkait hal tersebut Kemendikbud secara resmi menerapkan work from home bagi pendidik dan learn from home bagi para pelajar, maka dari itu seluruh jajaran institusi pendidikan bekerja keras mengupayakan pembelajaran secara daring supaya tetap efektif. Baik dari pendidik maupun pelajar, keduanya harus mampu memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran daring. Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Banyumas, dilansir dari Dindik Banyumas, Kepala Dinas Pendidikan, Irawati mengatakan bahwa salah satu kebijakan yang diterapkan adalah pembelajaran dari rumah dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), baik daring (dalam jaringan) maupun luring (luar jaringan).
Dan sebagai wujud kepedulian selama masa darurat pandemi Covid-19, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamaddiyah Purwokerto mengadakan program KKN Alternatif. KKN Alternatif ini dilaksanakan lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya yaitu pada tanggal 1 Mei – 1 Juni 2020. Ada 3 program yang ditawarkan dalam program KKN Alternatif FKIP yaitu Relawan Pendidikan Pendamping Siswa SMP/SMA/SMK atau sederajat melalui pembelajaran daring, Relawan Pendidikan Pendamping orang tua siswa PAUD dan SDmelalui pembelajaran daring, dan Relawan Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 minimal tingkat RT.
Dyah Nurul S, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang menjadi salah satu peserta KKN Alternatif FKIP, merasa memiliki pengalaman baru. Pasalnya selama ia menjadi mahasiswa keguruan baru kali ini menghadapi tantangan dimana ia harus memberikan pembelajaran secara daring kepada siswa dan memanfaatkan teknologi dengan baik. Dyah melaksanakan KKN Alternatif tersebut di SMK N 1 Bojongsari dengan sasaran mitra siswa kelas 11 Multimedia.
Berdasarkan hasil survey yang Dyah lakukan kepada siswa-siswa tersebut, ia mengungkapkan bahwa selama ini mereka cukup kesulitan dalam memahami materi, mereka dituntut untuk belajar secara lebih mandiri karena pendampingan dari guru sekolah cukup terbatas. Mengenai hal tersebut Dyah bertekad untuk berusaha semaksimal mungkin membantu siswa supaya para siswa dapat memahami materi dan mendapatkan nilai tuntas pada saat PAT (Penilaian Akhir Tahun).
Selama KKN berlangsung, ia pun melaksanakan beberapa program kerja antara lain 1. pendampingan materi dan tugas yang diharapkan dapat membantu siswa dalam menangani kesulitan-kesulitan selama pembelajaran daring, khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, 2. Baca Pojok Karya Sastra sebagai salah satu cara menerapkan literasi kepada siswa. 3. Sharing-Sharing sebagai wadah untuk berbagi cerita. 4. Kuis Berhadiah dan Pelatihan Kreatifitas Siswa.
Semua program kerja dilakukan secara virtual, bermodalkan laptop dan jaringan internet. Namun di satu sisi sebagai calon pendidik, Dyah merasa harus lebih kreatif. Cara itu dilakukan supaya siswa merasa nyaman selama pembelajaran daring. Selama proses pembelajaran daring dilaksanakan, ada beberapa kendala yang ditemukan namun yang paling mendominan adalah keterbatasan kuota internet, mereka sering kali offline dengan alasan tidak memiliki kuota. Mengetahui hal tersebut, Dyah memberikan sedikit bantuan dalam bentuk kuota internet supaya mereka dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Pendampingan pembelajaran daring yang dilakukan Dyah selama sebulan itu cukup membuahkan hasil. Pasalnya, pada saat PAT (Penilaian Akhir Tahun) kemarin, para siswa yang mengikuti pendampingan pembelajaran daring KKN Alternatif FKIP mendapatkan nilai di atas rata-rata, bahkan ada yang nyaris mendekati nilai sempurna. Mengetahui hal tersebut, Dyah merasa bangga karena kewajibannya mendampingi proses belajar siswa berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada program KKN Alternatif yang diadakan oleh FKIP UMP yang telah membantu mereka dalam menangani kesulitan dalam pembelajaran daring selama masa pandemi.
Bagi Dyah, pelaksanaan KKN Alternatif menjadikannya memiliki pengalaman yang cukup berkesan. Karena pengalamannya tersebut ia merasa memiliki bekal persiapan sebagai calon pendidik di masa depan.